PERBEDAAN SLF UNTUK BANGUNAN KOMERSIAL VS RUMAH TINGGAL: PANDUAN SEBELUM PENGAJUAN

Banyak pemilik bangunan masih menganggap bahwa Sertifikat Laik Fungsi (SLF) hanya formalitas setelah pembangunan selesai 100%. Padahal, SLF memiliki peran krusial sebagai bukti legal bahwa bangunan aman, nyaman, dan sesuai fungsi penggunaannya.
Namun, tahukah Anda bahwa SLF juga penting untuk bangunan rumah tinggal bukan hanya bangunan komersial? Banyak orang menganggap SLF ini tidak penting untuk rumah tinggal akan tetapi sebetulnya ini penting sesuai dengan peraturan yang ada. Dan apabila kamu memiliki SLF ini untuk bangunan rumah tinggal anda, ini menjadi salah satu daya jual untuk properti anda sendiri.

Nah meskipun ini sama pengurusan SLF tetapi ada perbedaan SLF untuk Bangunan komersial dan rumah tinggal ini lohh bukan hanya pada aspek administrasi, tetapi juga pada aspek biaya, dan masa berlaku SLF itu sendiri. Yuk simak artikel ini sampai akhir.

 

Apa Itu Sertifikat Laik Fungsi (SLF)?

Sertifikat Laik Fungsi (SLF) adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah sebagai bukti bahwa bangunan telah memenuhi standar keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan fungsi sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 27 Tahun 2018.

Setiap bangunan, baik skala kecil maupun besar, wajib memiliki SLF sebelum digunakan atau dimanfaatkan. Namun, kriteria dan proses penerbitannya disesuaikan dengan jenis dan fungsi bangunan.

 

Perbedaan Umum SLF Bangunan Komersial dan Rumah Tinggal

Aspek

SLF Bangunan Komersial

SLF Rumah Tinggal

Fungsi Bangunan

Digunakan untuk aktivitas bisnis seperti kantor, ruko, hotel, mall, dan pabrik.

Digunakan untuk kepentingan pribadi atau keluarga.

Persyaratan Teknis

Wajib memenuhi standar struktur, sistem proteksi kebakaran, aksesibilitas, dan instalasi listrik berskala besar.

Fokus pada aspek keselamatan dasar, kekuatan struktur, dan kelayakan hunian.

Masa Berlaku SLF

Berlaku 5 tahun dan wajib diperpanjang melalui audit ulang.

Berlaku 20 tahun

Biaya Pengurusan

Relatif lebih tinggi karena proses verifikasi lebih kompleks dan melibatkan banyak ahli.

Biayanya lebih ringan dan prosedur lebih cepat.

 

Perbedaan Prosedur Pengurusan

Mengapa prosedur pengurusan SLF antara kedua bangunan ini berbeda? Karena perbedaan prosedur ini sendiri didasarkan pada tingkat risiko dan intensitas penggunaan bangunan.
Bangunan komersial memiliki aktivitas yang melibatkan banyak orang, sistem kelistrikan besar, serta fasilitas keselamatan yang lebih rumit. Karena itu, persyaratan teknis dan pemeriksaan kelayakannya juga jauh lebih detail dan teknis.

Sebaliknya, rumah tinggal memiliki risiko yang lebih rendah, sehingga persyaratan teknis dan proses pemeriksaan dan verifikasi difokuskan pada aspek keselamatan struktur dan kenyamanan penghuni.

 

Kesimpulan

Baik untuk bangunan komersial maupun rumah tinggal, Sertifikat Laik Fungsi (SLF) berfungsi sebagai jaminan bahwa bangunan aman dan siap digunakan.
Perbedaannya terletak pada tingkat kompleksitas pemeriksaan dan kelengkapan dokumen teknis yang disyaratkan.

 

Apabila Anda sedang menyiapkan pengurusan SLF, pastikan dilakukan secara profesional dan sesuai ketentuan agar dikemudian hari tidak timbul permasalahan yang diakibatkan dari pemenuhan pengurusan SLF ini yang tidak sesuai. Bekerja sama dengan konsultan perizinan terpercaya dapat membantu proses berjalan lebih lancar dan cepat tanpa risiko penolakan atau revisi berulang. Anda bisa konsultasi terlebih dahulu pada kami, PT. Perizindo Dwi Konsultan. Kami pasti membantu kebutuhan perizinan bangunan anda. Yuk langsung saja hubungi kami ya!

About the Author

PT. Perizindoi Dwi Konsultan

Kami adalah Konsultan Perizinan Bangunan yang ter Akreditasi di bawah Kementrian PUPR yang mempunyai Team Tenaga Ahli Ber Sertifikat Sesuai Bidangnya.

You may also like these

Open chat
Hello 👋
Can we help you?